Implementasi Kurikulum Berbasis KKNI di Universitas Syiah Kuala sudah berjalan hampir 3 (tiga) tahun, dan selama masa tersebut, fakultas terus melakukan berbagai kegiatan dan program yang mendorong program studi yang ada dalam lingkungannya menghasilkan calon lulusan dengan penguasaan keilmuwan yang baik dan diiringi dengan keterampilan dan sikap yang baik pula. Workshop kurikulum dirasakan sangat penting bagi program studi sebagai media evaluasi dan meningkatkan kemampuan staf pengajar dalam mengembangkan bahan ajar serta melakulan evaluasi pada setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan.

 

Di awal semester ganjil Tahun Ajaran 2018/2019, program studi S1 Fisika FMIPA Unsyiah melaksanakan Workshop Kurikulum dengan capaian untuk mengetahui kebijakan Unsyiah dalam penyusunan kurikulum dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sesuai kompetensi program studi serta pembuatan RPS. Kegiatan ini dilaksanakan atas komitmen yang kuat dari Ketua Jurusan Fisika, Dr. Eng. Nasrullah Idris, MT dan seluruh staf pengajarnya dalam mewujudkan desain kurikulum yang baik. Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Training Center Jurusan Fisika Fakultas MIPA Unsyiah pada Rabu, 12 September 2018, menghadirkan pemateri dari Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M), Prof. Dr. Adlim, M.Sc, Ketua LP3M, dan Dr. Sofia, S.Si, M.Sc, Ketua Pusat Pengembangkan Pendidikan LP3M.

 

Acara ini dibuka oleh Sekretaris Jurusan, Irhamni, M.Si, yang sangat mengharapkan dengan dilaksanakan kegiatan ini staf pengajar dapat mengetahui kebijakan Unsyiah di bidang kurikulum dan juga RPS dapat diselesaikan dengan baik untuk mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Workshop ini di hadiri oleh 18 orang peserta. Seluruh peserta menerima materi mengenai “Re-orientasi Kurikulum KKNI” dan  “Kesesuaian antara Capaian Pembelajaran (CP) dan kompetensi, format RPS Unsyiah, Kontrak Kuliah, dan Evaluasi Perkuliahan”.

''

Secara umum, Prof. Dr. Adlim, M.Sc menyampaikan bahwa diperlukan re-orientasi kurikulum KKNI untuk mengakomodasi tuntutan kompetensi mahasiswa di era revolusi industri 4.0. Mahasiswa harus terlatih dengan 3 literasi yaitu literasi data, literasi teknologi, dan literasi memahami karakter manusia. Mahasiswa harus dilatih dengan adaptasi, menyesuaikan  diri secara emosional, berjiwa entrepreneur, berani mengambil risiko, yang kesemuanya dapat dirancang dalam kurikulum dengan memperbanyak tugas mahasiswa dengan menganalisis data melalui web baik tujuan iptek maupun bisnis, juga dengan membiasakan mahasiswa membaca patent, memberikan mahasiswa kesempatan dalam kepemimpinan, berlatih mahasiswa berwirausaha, melatih mahasiswa belajar sepanjang hayat. Model pembelajaran yang diberikan hendaknya dapat merangsang empati sosial, gigih, kreatif dan inovatif. Dosen juga akan mengalami disrupsi jika masih melaksanakan proses pengajaran secara konvensional.  Kebijakan yang diimplementasikan Unsyiah untuk e-learning melibatkan berbagai keterampilan, membiasakan dengan sistem digital online dan blended learning. Kebijakan lain adalah melakukan peninjauan kurikulum 1 kali dalam 4 tahun, capaian pembelajaran minimal 1 kali dalam 2 tahun.  Program Studi harus menetapkan CP (meliputi instrumen dan kelengkapan mekanisme pemantauan sekali setahun, mengkaji kedalaman isi mata kuliah, pengendalian pembelajaran minimal 1 kali per tahun).

 

Pada kesempatan yang sama, Dr. Sofia, S.Si, M.Sc menekankan bahwa RPS harus dirancang dengan baik dan sistematis oleh dosen agar Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) yang disusun oleh program studi dapat dipenuhi.  Beliau juga menyebarluaskan informasi yang didapat dari kegiatan Training of Tutor (ToT) yang dilaksanakan oleh Kemenristekdikti pada 23 Juli 2018 agar program studi memiliki pemahaman yang seragam terhadap format RPS tersebut. Penjelasan mengenai capaian pembelajaran mata kuliah, metode pembelajaran, pengalaman belajar mahasiswa, serta inovasi pembelajaran menjadi hal yang penting untuk diketahui oleh seluruh dosen. Pada akhir acara yang diketuai oleh Fadli, S.Si, M.Si ini, bahwa Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 harus dijalankan dengan baik melalui penyusunan kurikulum yang terintegrasi dan sistematis dengan mencantumkan aspek sikap, pengetahuan, keterampilan umum dan keterampilan khusus dalam rancangan pembelajarannya. Harapannya program studi fisika FMIPA dapat melengkapi RPS untuk semua mata kuliah dengan menyesuaikan kepada kebijakan yang dibuat Universitas Syiah Kuala. (so)

Categories:

Tags:

Comments are closed