Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI berkunjung ke Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) untuk mempelajari sistem penjaminan mutu yang ada di kampus terbesar di Aceh itu. Kunjungan ini disambut baik oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Marwan dan Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsyiah, Prof. Dr. Adlim, M.Sc di Balai Senat Unsyiah, Selasa (30/7).

 

Prof. Marwan, mengaku senang dan bangga karena DPR RI telah memilih Unsyiah, khususnya LP3M Unsyiah, sebagai lokasi benchmarking. Marwan mengatakan, sistem penjaminan mutu internal di Unsyiah sudah mulai berjalan sejak tahun 2008. Ini ditandai dengan dibentuknya Badan Penjaminan Mutu (BJM). Karena tugas yang semakin besar, BJM ditingkatkan secara kelembagaan menjadi LP3M pada tahun 2016. Berubahnya BJM menjadi LP3M membuat koordinasi dan pendanaannya menjadi lebih terstruktur. Saat ini, LP3M Unsyiah mendapat dukungan dari banyak dosen Unsyiah, baik dalam pengelolaan maupun program dan kegiatannya.

 

Marwan menambahkan, sejak Unsyiah mendapat akreditasi A tahun 2015 silam, kampus ini menjadi rujukan bagi universitas dan institusi lain untuk belajar. Unsyiah juga ditunjuk Kemenristekdikti untuk membantu peningkatan akreditasi berbagai universitas di Aceh. Marwan berharap kunjungan ini dapat memberikan manfaat bagi Pusat Pendidikan dan Pelatihan DPR RI.

 

Rahayu Setya Wardani, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan yang juga Ketua Tim DPR RI mengatakan, Unsyiah telah mengalami banyak perubahan dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal inilah yang menjadi alasan dipilihnya Unsyiah oleh DPR RI sebagai lokasi studi banding. Terlebih lagi, pada tahun 2015 silam, Unsyiah berhasil meraih lompatan besar akreditasi C ke A.

 

 “Kami datang untuk belajar bagaimana penjaminan mutu itu dilaksanakan dan mencari tahu strategi jitu yg dilakukan LP3M Unsyiah,” ujarnya. (Humas)

Categories:

Tags:

Comments are closed