Sejumlah pejabat Universitas Palangka Raya (UPR) yang tergabung dalam Tim Pengembangan UPR melakukan studi banding ke Universitas Syiah Kuala, untuk mempelajari lebih jauh pengembangan kampus khususnya terkait akreditasi. Kedatangan Tim ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama UPR Prof. Dr. Sulmin Gumiri. M.Sc dan disambut oleh Wakil Rektor I Unsyiah Prof. Dr. Marwan di Balai Senat Unsyiah. (Jumat, 21/6).

Marwan mengatakan, semenjak Unsyiah berhasil meraih akreditasi dari C ke A, maka dalam tiga tahun terahir ini Unsyiah telah dikunjungi oleh berbagai kampus di Indonesia. Seperti UPR, lanjut Marwan, mereka juga datang untuk mempelajari strategi keberhasilan Unsyiah dalam meraih lompatan akreditasi tersebut.

Oleh sebab itu, Unsyiah sangat menyambut baik kunjungan UPR ini. Sebab bagi Unsyiah keberhasilan ini bisa menjadi motivasi perguruan tinggi lainnya untuk meningkatkan kualitas ataupun mutu pendidikannya.

“Unsyiah tidak ingin maju sendiri. Maka Unsyiah sangat terbuka bagi kampus manapun yang ingin sharing atau belajar. Sebab kita ingin bersama-sama membangun pendidikan di Indonesia,” ucap Marwan.

Marwan menjelaskan, bahwa status akreditasi Unsyiah akan berakhir pada 10 Juli 2020 dan Unsyiah menargetkan untuk mencapai predikat Unggul pada rekareditasi nanti. Oleh sebab itu, saat ini Unsyiah sedang menyiapkan reakreditasi institusi. Di mulai dengan dibentuknya Tim Akreditasi Unsyiah dan melakukan sejumlah persiapan lainnya.

“Apalagi ada perubahan baru pada penilaian akreditasi kali ini yaitu dengan sembilan kriteria penilaian. Instrumen baru ini menjadi tantangan tersendiri bagi Unsyiah. Karena kita harus menyusun dokumen akreditasi ini secara mandiri,” ucap Marwan.

Sulmin Gumiri mengatakan, bahwa ada beberapa tujuan utama kunjungan Tim Pengembangan UPR ini ke Unsyiah. Di antaranya adalah UPR ingin mengetahui strategi untuk meningkatkan status akreditasi UPR dari B ke A, mengenal lebih jauh program Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) Unsyiah, penerapan SPMI dan pelaksanaan AMI di Unsyiah, cara Unsyiah dalam mengembangkan aplikasi E-office dan aplikasi lainnya di bidang akademik maupun non akademik.

“Selain itu kita juga ingin mengetahui bagaimana persiapan Unsyiah menghadapi Akreditasi Perguruan Tnggi, termasuk pula peluang-peluang kerja sama antara Unsyiah dan UPR,” ucapnya.

Pada kesempatan ini Wakil Rektor III Unsyiah Dr. Alfiansyah Yulianur, BC juga menjelaskan program SKPI yang telah dijalankan Unsyiah.  Alfiansyah mengatakan, program SKPI ini sangat membantu alumni Unsyiah setelah terjun ke dunia kerja. Sebab pada SKPI ada informasi kegiatan kemahasiswaan yang menjelaskan kegiatan apa saja yang telah mahasiswa tersebut ikuti dan keaktifannya pada organisasi selama kuliah, termasuk pula kegiatan sosial yang pernah diikutinya.

“Jadi informasi ini tentu sangat bermanfaat dan dibutuhkan dunia kerja dalam menerima pegawainya. Dengan SKPI ini, maka alumni kita punya penilaian tersendiri,” ungkap Alfiansyah.

Pertemuan ini dimoderatori oleh Wakil Rektor IV Unsyiah Dr. Hizir. Turut hadir pada kegiatan ini Kepala Biro Akademik Unsyiah Rahmat Lubis, SE. Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Unsyiah Prof. Dr.  Adlim, M.Sc. Ketua UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Unsyiah Nazaruddin, S.Si, M.Eng.Sc dan Tim APT yang diwakili Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng.

Setelah pertemuan itu, Rombongan Tim Pengembangan UPR disambut oleh Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng di ruang kerjanya. Rektor mengharapkan, kunjungan ini bisa menumbuhkan semangat UPR untuk meraih akreditasi yang baik seperti Unsyiah. Rektor juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan yang merupakan salah satu kunci sukses Unsyiah kala meraih akreditasi A.

“Semangat kebersamaan ini telah menjadi jati diri Unsyiah. Kami sadar, bahwa pencapaian besar ini tidak mungkin diraih kalau kita tidak bersinergi,” pungkas Rektor. (humas)

Categories:

Tags:

Comments are closed