Darussalam, 16 Mei 2025 — Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Syiah Kuala (USK) terus menunjukkan komitmen strategisnya dalam penguatan tata kelola mutu dan internasionalisasi pendidikan tinggi. Hal ini ditandai dengan pelaksanaan diskusi intensif bersama Senior Experten Service (SES) Germany, yang menghadirkan Mr. Volker Bley, mantan Rektor University of Applied Sciences Potsdam sekaligus pakar pendidikan tinggi dari Jerman.

Diskusi yang berlangsung pada Jumat, 16 Mei 2025, di Ruang Ketua LPM USK ini dipimpin langsung oleh Ketua LPM USK, Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng., dan dihadiri oleh para kepala pusat pengembangan LPM serta perwakilan dari SES Germany. Pertemuan ini merupakan bagian dari inisiatif LPM USK untuk memperkuat fondasi strategis mutu perguruan tinggi menuju visi jangka panjang sebagai World Class University (WCU).

LPM USK sebagai Arsitek Strategi Mutu dan Transformasi Institusi

Dalam pertemuan tersebut, Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng memaparkan secara komprehensif visi, misi, struktur pasca-transformasi PTNBH, serta rencana strategis LPM USK yang mendukung penyusunan RENSTRA USK 2025–2029. Sebagai Ketua Tim Penyusun RENSTRA, beliau menekankan bahwa arah kebijakan LPM tidak hanya bersifat administratif, melainkan juga transformatif, mendorong pengembangan kapasitas institusi secara berkelanjutan untuk mencapai target-target global.

Mr. Volker Bley mengapresiasi pendekatan strategis yang diusung LPM USK, namun menekankan perlunya penajaman fokus terhadap bidang-bidang unggulan (niche excellence) sebagai strategi yang realistis dan berdampak. Dalam konteks keterbatasan anggaran, ia merekomendasikan alokasi sumber daya yang terukur serta dorongan terhadap kolaborasi internasional dan pendanaan eksternal.

Etika dan Tata Kelola AI: Peran LPM dalam Penguatan Kebijakan Akademik

Dalam sesi khusus yang membahas integrasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam pendidikan tinggi, LPM USK memaparkan kebijakan etika penggunaan AI yang telah dikembangkan dan disahkan untuk memastikan pemanfaatan teknologi berlangsung secara bertanggung jawab dan sesuai nilai-nilai akademik. Kebijakan ini berlaku bagi seluruh sivitas akademika (dosen, mahasiswa), dan tenaga kependidikan dan menjadi salah satu bentuk nyata peran LPM dalam mengawal nilai integritas dan mutu akademik di era digital.

Mr. Bley memberikan tanggapan positif atas inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya literasi digital serta pengarusutamaan AI dalam kurikulum lintas disiplin, baik pada rumpun sains dan teknologi maupun ilmu sosial dan humaniora.

Rekomendasi LPM dalam Penguatan Magang dan Pemetaan Posisi Institusi

Diskusi turut membahas pemetaan posisi universitas dalam spektrum Research University dan Teaching University. LPM USK, melalui pendekatan berbasis kekuatan institusi, diarahkan untuk mengambil peran hybrid yang memadukan keunggulan riset dan pengajaran berkualitas, dengan fokus pada bidang strategis seperti pertanian tropis, mitigasi bencana, energi terbarukan, dan kecerdasan buatan.

Selain itu, LPM juga menyoroti pentingnya program magang mahasiswa yang terintegrasi dalam kurikulum. Mr. Bley merekomendasikan agar magang didesain secara sistemik, melibatkan MoU strategis dengan mitra industri, serta mencakup proyek berbasis kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Langkah Nyata LPM Menuju Mutu Unggul dan Reputasi Global

Diskusi ini menjadi tonggak penting dalam upaya LPM USK membangun jejaring internasional, sekaligus memastikan bahwa seluruh kebijakan mutu dan akademik USK berada dalam koridor praktik terbaik global. LPM USK berkomitmen untuk terus menginisiasi forum-forum strategis serupa dalam rangka memperkuat daya saing institusi, meningkatkan kapasitas SDM, serta membangun budaya mutu yang adaptif terhadap tantangan global. (Noe-)

Categories:

Tags:

Comments are closed