Darussalam – Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) kembali menyelenggarakan Pelatihan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Mandiri bagi dosen Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se-Indonesia pada tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh 37 peserta dan berlangsung selama sembilan hari, mulai dari tanggal 17 hingga 27 Februari 2025. Pelaksanaan pelatihan dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting.

Pelatihan PEKERTI Mandiri ini secara resmi dibuka oleh Ketua LPM USK, Prof. Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng pada Senin (17/02/2025). Kegiatan ini menghadirkan pemateri dari lingkungan USK yang terdiri dari dosen-dosen senior yang ahli di bidangnya. Dengan demikian, pelatihan ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan dosen mengenai prinsip-prinsip pedagogik serta metodologi pembelajaran guna meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa.

Peserta pelatihan berasal dari berbagai PTN dan PTS di Indonesia, di antaranya Universitas Syiah Kuala, Universitas Jabal Ghafur, Universitas Ubudiyah, Universitas Al Wasliyah Darussalam, Universitas Iskandar Muda, Politeknik Indonesia Venezuela, Politeknik Aceh, Politeknik Kutaraja, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Lhokseumawe, dan STMIK Indonesia Banda Aceh. Selain itu, terdapat pula peserta dari luar Provinsi Aceh, seperti Politeknik Siber Cerdika Internasional Cirebon, Sekolah Tinggi Perikanan dan Kelautan Matauli, serta Universitas Deztron Indonesia Sumatera Utara.

Pelaksanaan pelatihan ini dapat berlangsung karena LPM USK merupakan salah satu lembaga perguruan tinggi yang ditunjuk sebagai pelaksana program PEKERTI-AA dengan sertifikasi yang diakui secara nasional. Program ini berada di bawah Pusat Sertifikasi dan Kinerja Pegawai LPM USK yang diketuai oleh Dr. Andi Ulfa Tenri Pada, M.Pd.

Pelatihan PEKERTI Mandiri memiliki durasi total 95 Jam Pelajaran (JP) yang terdiri dari metode pembelajaran gabungan. Rinciannya meliputi penyampaian materi melalui ceramah, diskusi, kerja mandiri, dan kerja kelompok sebanyak 65 JP, praktik mengajar mikro selama 10 JP, serta pengerjaan tugas perorangan di bawah bimbingan pemateri dan fasilitator sebanyak 20 JP.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para dosen yang mengikutinya dapat memperoleh keterampilan dalam merekonstruksi mata kuliah, menyusun bahan ajar, serta merancang instrumen evaluasi. Dengan demikian, proses pembelajaran di perguruan tinggi dapat berjalan lebih efektif dan optimal guna mendukung peningkatan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. (Noe-)

Categories:

Tags:

Comments are closed